Saat Anda menghadapi interview kerja terbesar dalam hidup, Anda tentu ingin melakukan yang terbaik agar bisa lolos wawancara kerja. Meskipun interview biasa sudah membuat stres, suasananya pun bisa semakin buruk bila Anda diwawancarai untuk pekerjaan impian dan Anda ingin memberi kesan terbaik. Menurut Dr. JP Pawliw-Fry, seorang ahli, trainer, dan pembicara di Institute for Health and Human Potential dan pengarang Performing Under Pressure, ada beberapa teknik yang bisa Anda gunakan untuk mengurangi stres dan kecemasan saat menghadapi interview kerja.
Tips Menghadapi Tekanan Tinggi saat Interview Kerja
Mengetahui Perilaku Manusia dan Cara Kerja Otak Anda

Khawatir akan satu hal yang mungkin terjadi ketika wawancara kerja dapat mengurangi kekuatan pemrosesan pada otak. Ketika Anda khawatir akan sesuatu, kapasitas memori kerja otak Anda telah terisi dan Anda kekurangan space untuk berpikir. Ketika Anda menghadapi interview kerja, Anda memerlukan seluruh kapasitas memori kerja untuk berpikir, menjawab pertanyaan, dan terhubung dengan pewawancara. Pendek kata, kekhawatiran yang dihasilkan oleh tekanan dapat merugikan kinerja Anda saat wawancara.
Selamat Datang Rasa Cemas

Untuk mengurangi pengaruh kecemasan, lakukanlah hal yang sebaliknya dengan menyingkirkan pikiran cemas saat muncul. Sebagai gantinya, sambutlah rasa cemas tersebut.
- Berharaplah Anda akan khawatir. Jangan khawatir karena semua orang merasakannya. Bila Anda pergi ke tempat interview kerja, merasa kesal dan saat mulai gelisah, Anda akan merasa kecewa dan ini dapat meningkat menjadi sebuah siklus yang dapat mengarah pada kekakuan mental, di mana kapasitas memori kerja Anda menjadi begitu terbebani sehingga Anda tidak dapat berpikir jernih.
- Berharaplah bila rasa cemas akan meningkat. Selanjutnya, alih-alih bereaksi terhadap rasa cemas, dan menganggapnya sebagai hal buruk, lihat itu sebagai tanda bahwa tubuh dan otak Anda akan siap untuk bisa tampil maksimal. Terimalah pikiran dan perasaan tersebut. Memperlihatkan kegelisahaan dan bersikap non-reaktif terhadapnya dapat mengurangi energi rasa cemas.
Bersikaplah Terbuka dan Ekspansif
- Saat Anda terikat dengan ‘powering pose’ dan percaya diri, tubuh akan lebih terbuka dan ekspansif. Lengan terbuka sebagai kebalikan dari menutup dada, berdiri tegak dengan bahu ke belakang, dan bukannya membungkuk dengan bahu terlipat ke depan. Selama beberapa menit, tubuh pun merespon dengan meingkatkan testosteron dan menurunkan kortisol. Rendahnya kortisol dan tingginya testosteron membuat Anda merasa lebih percaya diri dan secara krusial hal tersebut dapat membantu Anda mengambil risiko yang normalnya dibatasi oleh rasa takut.
- Hal itu juga dapat menghilangkan kekhawatiran emosional yang Anda hadapi dari ketidakpastian sehingga bisa membantu Anda untuk bisa tampil lebih kognitif serta lebih kritis secara emosional agar interview kerja bisa berjalan dengan sukses. Jadi, 15 menit sebelum melakukan wawancara kerja, carilah tempat yang nyaman untuk melakukan beberapa ‘powering pose’ seperti misalnya di kamar mandi. Anda hanya perlu melakukannya selama 2 menit sebelum masuk ruang wawancara.
Catatlah Apa yang Anda Rasakan
Sekitar 10 menit sebelum interview dimulai, tulislah apapun yang Anda rasakan. Penelitian menunjukan bahwa melakukan hal tersebut sangat bermanfaat karena tindakan itu dapat membersihkan atau mengurangi pemikiran yang mengganggu dalam kapasitas memori kerja dan juga meningkatkan wawasan Anda terhadap sumber tekanan. Seiring dengan waktu, Anda pun akan merasa lebih baik dalam melihat kecemasan, bahwa itu semata-mata hanya bagian dari pengalaman dan bukannya sesuatu yang harus mengambil alih situasi.
Mengatasi tekanan tinggi saat menghadapi interview kerja di atas juga perlu menjadi sebuah catatan bahwa itu adalah bagian dari satu kesempatan diantara banyak kesempatan yang hadir di depan Anda. Oleh karena itu Anda perlu memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya.
Source : Job-like.com